Indonesia Perlu Belajar Sepak Bola dari Islandia

Editor: Koko Triarko

Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, saat mengenakan seragam karate. Kegiatan ini rutin dilakukannya sekali dalam sepekan. Selain karate, Irwan juga gemar melakukan aksi motor trail, yakni trabas yang menelusuri daerah terpencil di berbagai daerah di Sumatera Barat/Foto: M. Noli Hendra
PADANG — Masuknya Negara Islandia pada Piala Dunia 2018 yang diselenggarakan di Rusia, merupakan pencapaian luar biasa. Hal itu tidak lepas dari bagusnya penampilan para pemain dalam melalui laga demi laga pertandingan, sehingga lolos dan masuk menjadi tim di Piala Dunia.
Padahal, jika dilihat, jumlah penduduk Islandia tidaklah terlalu banyak, bahkan jauh lebih sedikit dari jumlah penduduk di Kota Padang, yang kini mencapai satu juta jiwa. Tetapi, berbicara mencari bibit pemain, Islandia terlihat lebih selektif memilih pemain, meski jumlah penduduknya 300.000 jiwa.
Seperti yang dikatakan Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno, yang turut menyaksikan pertandingan Piala Dunia 2018. Menurutnya, melihat ke Negara Islandia yang masuk ke Piala Dunia, patut jadi motivasi bagi Timnas Indonesia.
“Saya melihat pemain sepakbola Indonesia memiliki pemain yang bagus juga. Tapi itu tidak begitu banyak. Padahal, dengan jumlah penduduk Indonesia yang melebihi sekitar 250 juta jiwa, bisa lebih selektif lagi memilih pemain,” katanya, Selasa (26/6/2018).
Ia menyebutkan, hal yang telah dilakukan coach Indra Sjafri sudah tepat. Mencari pemain dengan menyisir hingga ke perkampungan dan menyaksikan pertandingan antardesa. Tapi sayang, langkah yang dilakukan oleh Indra Sjafri tidak diberi waktu yang cukup.
Menurutnya, sosok seperti coach Indra Sjafri perlu ada di Tanah Air. Sebab, cara yang dilakukannya itu akan mampu menemukan bibit pemain yang memiliki skill bagus dan bisa dilatih dan dilahirkan menjadi pemain sepakbola yang andal, dan menjadi kebanggaan bagi Indonesia.
“Mendatangi kampung demi kampung dan begitu juga desa, adalah cara yang selektif dan ketat. Kalau diadakan pencarian bibit dengan cara mendaftar dan sebagainya, terkadang yang dari kampung itu minder dengan orang-orang yang berasal dari kota besar. Akhirnya mengurungkan niat, padahal ia memiliki skill yang bagus,” sebutnya.
Gubernur yang gemar olahraga karate dan trabas ini, mengaku soal pilihan tim pada Piala Dunia 2018 ini bukan Islandia. Alasan ia mencontohkan ke Islandia, karena Islandia memiliki jumlah penduduk yang sedikit, dan mampu mencari bibit pemain yang bagus.
Ia menyebutkan, kalau bicara tim jagoan pada Piala Dunia 2018, lebih menjagokan tim Inggris. Hal ini karena, menurutnya, permainan tim Inggris sangat bagus dan kini memastikan diri lolos 16 besar dan menjadi juara grup.
“Kan top skor dengan lima gol. Tapi soal top skor ini bisa saja dikejar oleh Ronaldo dari tim Portugal. Kalau Messi dari Argentina sudah lewat itu,” kata Irwan.
Sementara untuk tim Spanyol, Irwan melihat tim Spanyol belum terlihat bagus. Maka, ia menegaskan tim Inggris merupakan tim yang memiliki permainan yang bagus, dan dijagokan menjadi juara Piala Dunia 2018.
Lihat juga...