Asprov PSSI DIY di Mosi Tidak Percaya 11 Anggotanya

Editor: Mahadeva WS

YOGYAKARTA – Persoalan yang dihadapi Asprov PSSI DIY di bawah kendali Bambang Giri Dwi Kuncoro tidak juga usai. Setelah dikejutkan pengunduran diri Wakil Ketua Umum dan komite eksekutif, persoalan baru muncul, yaitu adanya mosi tidak percaya dari 11 anggotanya.

11 dari 18 anggota tersebut adalah pemilik suara Asprov PSSI DIY yang tergabung dalam Forum Asprov PSSI DIY. Mosi tidak percaya diajukan terhadap kepengurusan karena mereka dinilai tidak menjalankan amanah, yakni melengkapi kepengurusan untuk menjalankan program.

Komite disebut, harus dilengkapi untuk menjalankan roda kompetisi. Tetapi sebaliknya, daripada melengkapi struktur organisasi, Asprov PSSI DIY memilih menunjuk panitia pelaksana dari luar untuk mengelola kompetisi Liga 3 dan Piala Soeratin.

Wahyudi Kurniawan, salah satu anggota forum yang juga Ketum Askab PSSI Sleman mengungkapkan, setelah pemilihan ketua umum akhir tahun lalu, perkembangan di tubuh Asprov PSSI DIY di luar dugaan. Termasuk dengan mundurnya waketum dan beberapa exco.

Ketika itu, amanah dari PSSI harus segera dilakukan kongres. “Saat workshop sebelum dilaksanakan kompetisi, kami menuntut agar kelengkapan pengurus dan komite. Tapi amanah yang diberikan voter dan member tidak dijalankan Asprov,” katanya, Selasa (26/6/2018).

Perkembangan terakhir, dari 10 tim peserta Liga 3 DIY, baru tiga tim yang telah melakukan pendaftaran online. Yakni Sleman United, UAD FC dan Gama. Pihaknya khawatir kompetisi dipaksakan tetap bergulir, sementara proses pengesahan pemain dan pendaftaran online belum sepenuhnya bisa dilaksanakan. “Kami sepakat tidak menyelenggarakan pertandingan,” tegasnya.

Lihat juga...