Taliabu Unggulkan Potensi Ikan Budi Daya dan Tangkap
TERNATE – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara (Malut), memiliki dua program unggulan yang menjadi prioritas utama, yakni program budi daya dan program tangkap ikan.
“Kita memiliki dua program unggulan, yang satu budi daya dan satu tangkap,” ujar Sekretaris DKP, Abrar Silia, di Ternate, Rabu (3/5/2018).
Untuk program unggulan penangkapan, pihaknya lebih fokus perhatiannya kepada penangkapan tuna, karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
Abrar Silia mengungkapkan, Kabupaten Pulau Taliabu memiliki dua wilayah penangkapan, yakni penangkapan teluk tumini WTP 743 dan perairan banda WTP 745.
“Jadi, satu-satunya kabupaten di Maluku Utara yang mempunyai dua wilayah penangkapan itu adalah Taliabu,” kata Abrar Silia.
Dengan dasar itu, kata Abrar Silia, DKP menetapkan salah satu program tangkap sebagai program unggulannya, karena Kabupaten Pulau Taliabu merupakan satu daerah di Provinsi Maluku Utara yang memiliki potensi penangkapan tuna terbesar di Maluku Utara.
Karena itu, dirinya berharap kepada nelayan di Kabupaten Pulau Taliabu untuk terus bersaing dengan daerah lain, sehingga dapat mengubah taraf hidup mereka ke depannya.
Sementara itu, DKP Malut mengakui pendapatan nelayan di Malut minim, menyusul adanya aktivitas kapal nelayan ilegal yang beroperasi di perairan wilayah ini.
Kepala DKP Malut, Buyung Radjiloen, ketika dihubungi sebelumnya membenarkan adanya kapal penangkap ikan menggunakan pukat harimau masih beroperasi di wilayah Malut.
Akibatnya, nelayan setempat merasa resah, sebab sesuai ketentuan nelayan yang menangkap ikan menggunakan pukat harimau tidak bisa beraktivitas di kawasan penangkapan ikan nelayan lokal.