Walkot Kediri Anjurkan Inovasi Benih Padi Unggul

Bibit padi, ilustrasi -Dok: CDN

KEDIRI – Pejabat Sementara Wali Kota Kediri, Jumadi, yang juga pengurus ISEI Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur, menganjurkan agar sektor pertanian berinovasi membuat benih padi yang mempunyai produktivitas tinggi, sehingga ketahanan pangan bisa terjaga.

“Konsumsi beras di Jatim masih 92,76 per kapita per tahun, artinya kita masih konsumsi beras. Sedangkan ada mutasi lahan 1.100 hektare per tahun ini jadi tantangan besar sektor pertanian untuk membuat inovasi, riset, secepatnya dengan benih yang produkvitasnya tinggi,” katanya, di Kediri, Rabu (2/5/2018).

Jumadi dalam acara pelantikan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur, Komisariat Kediri Mataraman periode 2018-2021 di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kediri, tersebut mengatakan tantangan itu harus menjadi perhatian tersendiri, mengingat setiap tahun lahan yang mutasi cukup banyak.

Di Kota Kediri, kata Jumadi, untuk kebutuhan pokok, terutama beras, mencukupi. Kediri adalah kota jasa, sehingga untuk bahan pokok terutama beras ada Bulog sebagai lembaga yang berwenang menyiapkan cadangan beras, serta stok di toko.

Walaupun secara luas lahan di Kota Kediri terbatas, faktanya untuk inflasi di Jatim atau pun Kediri rendah, sehingga kebutuhan pokok masih bisa dicukupi dan terjangkau. Ia tetap mengingatkan, sebab untuk kebutuhan bukan hanya saat ini, melainkan beberapa tahun ke depan.

“Kediri adalah kota jasa, jadi kalau masalah beras diatur distribusinya. Ada Bulog untuk cadangan, juga ada toko. Namun, faktanya kemarin inflasi untuk pangan (Kediri) terendah di Jatim, jadi masih terkendali,” katanya.

Lihat juga...