Walkot Kediri Anjurkan Inovasi Benih Padi Unggul
Ia juga menambahkan, sebenarnya saat ini pemerintah sudah mempunyai aturan untuk menetapkan zonasi dengan peraturan tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), sehingga untuk lahan pertanian tetap bisa dijaga.
“Pemerintah sudah membuat instrumen, perda zonasi untuk lahan pertanian berkelanjutan dan yang harus dijaga. Tidak boleh dibangun tanpa izin dan ada persyaratan tertentu untuk pemanfaatan sawah,” kata dia.
Ia berharap, dengan berbagai masukan tersebut, pemerintah bisa secepatnya membuat program, menciptakan benih yang mempunyai produktivitas tinggi. Program itu diharapkan juga mendapatkan dukungan perkembangan teknologi, sebab kebutuhan akan beras, tinggi.
Sementara itu, Ketua ISEI Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur, Eko Purwanto, mengatakan pembentukan ISEI Komisariat Kediri Mataraman tersebut tentunya diharapkan bisa membawa manfaat. Dukungan adanya pembentukan komisariat ini juga cukup tinggi, dengan jumlah anggota hingga sekitar 100 orang, padahal minimal adalah 25 anggota.
Ia mengatakan, ISEI Cabang Surabaya kini mempunyai delapan komisariat dan salah satunya yang baru dilantik, yaitu ISEI Komisariat Kediri Mataraman. Mereka yang tergabung di ISEI ada yang dari lembaga pendidikan atau pun lembaga bisnis.
“Kami berharap, dengan komisariat baru bisa meningatkan eksistensi. Kami banyak kegiatan meliputi seminar, diskusi, pelatihan dan kegiatan lainnya. Ini dalam upaya membahas perbaikan kondisi perekonomian,” kata Eko.
Dalam acara tersebut, selain dihadiri pejabat dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri, juga dari Pemkot Kediri, BPS Kota Kediri, serta dari berbagai tamu undangan yang mayoritas dari perguruan tinggi wilayah keresidenan Kediri dan Madiun. (Ant)