Prosesi Siraman Sekar Rukmana Putri Mbak Tutut
Editor: Satmoko
Dengan mengucap Bismiillahirrahmaanirrohiim, Indra pun berniat memotong rambut putri tercintanya Sekar.
“Saya berniat memotong rambut anak saya Sekar, untuk menghilangkan segala halangan dan gangguan yang berada pada diri anak saya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa mengabulkan,” ucap Indra.
Sekar pun diapit oleh orangtuanya menuju kamar pengantin.
Prosesi selanjutnya, adalah kerik yakni penyiapan srono paes pengantin putri. Kemudian disiapkan pula tempat untuk menanam potongan rikmo (rambut) Sekar. Mereka pun menanam potongan rambut Sekar di tempat yang telah ditentukan.
Berlanjut ke prosesi dodol dawet atau berjualan dawet. Dalam prosesi ini, Indra Rukmana dan Siti Hardiyanti Rukmana berperan menjadi penjual dawet.
Dengan mengenakan selendang, Ibu Siti Hardiyanti Rukmana dipayungi oleh Pak Indra.
Dalam prosesi ini tamu diminta membeli dawet dengan alat pembayaran kereweng atau pecahan benda yang terbuat dari tanah liat atau tembikar.
Dodol dawet dilakukan, dengan harapan agar tamu undangan yang hadir memberikan restu kepada calon pengantin. Kemruwet koyo dawet, nggerombol koyo cendol. Artinya, yang hadir memenuhi undangan melimpah, agar berkah yang diterima oleh pengantin juga berlimpah.
Setelah prosesi dodol dawet ada pula prosesi dulangan pungkasan. Dalam prosesi ini Sekar disuapi untuk terakhir kali oleh Indra Rukmana dan Siti Hardiyanti Rukmana.
Dulangan pungkasan dimaksudkan setelah pernikahan orang tua mempelai perempuan tidak lagi sebagai wali, namun perwalian berada di pundak suami.