Sebagian warga bahkan bisa mengajak serta anak-anak untuk bermain di wahana permainan anak-anak yang disediakan di lokasi pasar sore Ramadan berupa odong-odong dan wahana istana air. Lokasi yang terpusat juga membuat warga bisa memilih beragam kuliner berupa makanan dan minuman.
“Kekayaan tradisi berbagai kuliner tradisional harus kita lestarikan tentunya dengan memberi fasilitas yang memadai,” papar Rudianto.
Melalui pasar sore Ramadan bisa menjadi wisata belanja sekaligus menjadi sarana edukasi bagi anak-anak mengenal beragam kuliner tradisional. Berbagai makanan tradisional menjadi sumber penghasilan tambahan bagi pedagang yang berjualan hanya saat bulan Ramadan. Keberadaan pasar sore Ramadan sebagai pusat wisata kuliner juga bisa ikut memakmurkan masjid.
Partono (72), selaku penanggungjawab Masjid At Taqwa menyebut, pasar sore Ramadan ikut mendukung kemakmuran masjid. Banyak warga yang datang, ada yang sekadar ingin bersosialisasi bersama rekan-rekannya, sembari membeli kuliner untuk berbuka puasa. Penyediaan lokasi parkir dan lokasi berjualan ikut memberi pemasukan bagi masjid dengan rata-rata per hari bisa mencapai Rp4 juta.