Ini Perbedaan Operasi Al-Qaeda dan ISIS di Indonesia

Editor: Mahadeva WS

Yon Machmudi - Foto : Tommy Abdulah

JAKARTA – Kepala Program Studi Timur Tengah dan Islam Pasca Sarja Universitas Indonesia Yon Machmudi menyebut, ada perbedaan operasi antara Al-Qaeda dan ISIS di Indonesia.

Al-Qaeda disebutnya, bergerak lebih tertutup dalam proses rekruitmen. Posisinya sulit terdeteksi namun memiliki daya rusak besar saat melakukan penyerangan. “Contohnya bom Bali. Daya ledaknya besar dan menghancurkan,” ujar Yon Machmudi kepada Cendana News di Hotel Sofyan, Tebet, Rabu (16/05/2018).

Sementara untuk ISIS, gerakannya lebih brutal, tidak terstruktur. Namun untuk daya rusak dari aksi terornya kecil namun terjadi secara sporadis. “Seperti bom gereja, bom Mapolres Surabaya. Daya ledaknya kecil dan dilakukan hanya untuk membuktikan eksistensi,” tandasnya.

Hanya saja menurutnya, ISIS dan Al-Qaeda di Indonesia sama-sama bersumber dari Negara Islam Indonesia (NII). Awalnya di Tanah Air sudah ada gerakan bernama Daarul Islam (DI) lalu bertransformadi menjadi NII. Kemudian NII berkembang dan berkomunikasi dengan dunia internasional. “Saat NII berkomunikasi dengan Al-Qaedah jadilah JI dan saat NII berhubungan dengan ISIS jadilah JAD,” pungkasnya.

Lihat juga...