Warga Kaki Gunung Rajabasa Rasakan Buah Manis Lestarikan Lingkungan
Editor: Irvan Syafari
LAMPUNG — Siapa yang menanam bibit, maka dia akan memetik buahnya. Ungkapan itu tidak pernah usang. Warga yang tinggal di Kaki Gunung Rajabasa, Lampung Selatan mengalami sendiri apa yang mereka lakukan untuk menyelamatkan lingkungan.Warga Desa Padan, Tamanbaru, Merambung dan Rawi yang berprofesi sebagai pekebun sejak beberapa generasi menanam dan melestarikan pohon di lereng Gunung Rajabasa.
Menurut salah seorang warga Desa Rawi Usman (40 tahun), warga menanam berbagai jenis pohon atau multy tree species (MPTS) didorong oleh kearifan lokal. Mereka menanam aren, rumbia, pinang, kakao, jengkol, petai hingga pohon untuk bahan bangunan, seperti bambu, rumbia.
“Kesadaran warga memanfaatkan lahan dengan basis menjaga lingkungan terus diturunkan setiap generasi sebagai sumber mata pencaharian dan keberlangsungan kehidupan warga termasuk di dalamnya menjaga sumber air bersih,” terang Usman saat ditemui Cendana News, Rabu (25/4/2018).
Bukan saja manfaat konservasi yang didapatkan, tetapi juga manfata ekonomis. Di antaranya kebutuhan akan bahan bangunan berupa bambu dan kayu mendorong warga Desa Rawi dan di kaki Gunung Rajabasa menanam beragam jenis tanaman kayu.
Usman mengatakan, sebelum perubahan model bangunan permanen batu bata, mayoritas warga mempergunakan bambu sebagai dinding, kayu sebagai kusen dan penopang bangunan dan atap daun rumbia. Ketiga jenis tanaman, bambu, kayu, rumbia bahkan disebutnya sebagai satu paket tanaman pembuat rumah secara tradisional.
Seiring perjalanan waktu Usman menyebut pergeseran model rumah membuat bahan bambu,kayu dan rumbia mulai berkurang. Sebagian tanaman tersebut bahkan hanya dijadikan bahan pendukung untuk bangunan meski jenis tanaman tersebut masih banyak terdapat di wilayah tersebut. Berbagai jenis tanaman kaya manfaat tersebut diakui Usman bahkan masih dipertahankan untuk konservasi.