Memajukan Kaum Perempuan ala Pak Harto

Editor: Mahadeva WS

Karena tinggal berdekatan, Tati melihat setiap hari puluhan orang berada di markas Sarbutri.  Aktivitas di markas itu tidak berhenti setelah tujuh perwira Angkatan Darat dibantai PKI. Rupanya kegiatan di markas tersebut tidak diketahui aparat tentara.

Setelah markas Sabutri digerebek, di dalamnya ditemukan sekitar empat puluh anggota Pemuda Rakyat dengan berbagai jenis senjata tajam dan senjata api. Di markas tersebut juga ditemukan lubang lebih dari 25 meter persegi. “Saya ingat suatu hari pengurus Sabutri pernah minta izin memperbaiki saluran air yang rusak, boleh jadi lubang itu akan digunakan untuk menimbun lawan-lawan politik mereka,” ujarnya.

Bukan hanya Tati Sumiyati Darsoyo dan Mien Sugandhi, Mien Rachman Uno yang dikenal sebagai tokoh nasional dalam pengembangan kepribadian juga melihat Presiden Soeharto sebagai pemimpin yang mendorong kualitas wanita Indonesia lebih meningkat.

“Kemajuan wanita di Indonesia selalu menjadi cita-cita dan gerak jiwa istri saya. Saya turut bangga karena Ibu Mien bersedia seiring sejalan dengan pemikiran Ibu Tien. Saya berharap semoga melalui buku ini dan juga gerak langkah Ibu Mien, kualitas wanita Indonesia bisa selalu lebih ditingkatkan dan moral serta kepribadiannya bisa dijaga,” ucap Pak Harto ditirukan Mien dalam buku Pak Harto The Untold Stories (2011).

Saat itu, Mien Uno bertemu Pak Harto didampingi Mbak Titiek dan Mbak Mamiek menjelang peluncuran buku Cermin Diri yang didedikasikan untuk almarhumah Ibu Tien yang baru saja wafat, di 1996. Menurut perempuan yang sempat menjadi anggota Badan Pertimbangan Pendidikan Nasional 1998-2003 itu, Pak Harto dan Ibu Tien memang pasangan yang hebat, begitu saling memahami, saling mendukung dan tidak berhenti saling mencintai.

Lihat juga...