Memajukan Kaum Perempuan ala Pak Harto
Editor: Mahadeva WS
JAKARTA — Perhatian besar Presiden RI kedua Soeharto terhadap harkat dan martabat kaum perempuan Indonesia sangat dirasakan dan diakui oleh tiga perempuan hebat. Kenangan bersama Pak Harto, baik sebelum maupun saat menjadi presiden begitu mengesankan.
Adalah Mien Sugandhi, perempuan kelahiran 1934 yang menyebut Pak Harto benar-benar serius dan mendukung perkembangan dan pergerakan wanita. Pak Harto senang melihat wanita beraktivitas dengan ikhlas, mantap, dan jujur.
Suatu ketika, kata istri mantan ajudan Bung Karno tersebut, Pak Harto meminta Dirinya membentuk organisasi wanita tani seluruh Indonesia. Waktu itu ada Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), tetapi belum ada organisasi wanitanya. “Pak Harto bertanya, Kamu bisa tidak sekarang membentuk organisasi wanita tani seluruh Indonesia?’ Jelas tidak mungkin saya mengatakan tidak bisa,” kata Mien dalam buku Pak Harto The Untold Stories (2011).
Dalam seminggu atau dua minggu, Mien harus bisa mengumpulkan wanita tani seluruh Indonesia untuk memenuhi permintaan tesebut. Setelah memutar otak, akhirnya Mien sukses memenuhi tugas tersebut. “Alhamdulillah saya berhasil mengerahkan MKGR di seluruh Indonesia untuk membentuk organisasi wanita tani hingga ke pelosok negeri seperti di Timor Timur (kini menjadi sebuah negara, Timor Leste) pada waktu itu,” ujar Mien penuh syukur.
Seluruh perwakilan daerah kemudian diundang ke Jakarta. Yang diundang sebanyak tiga ratus orang tetapi yang datang hingga delapan ratus orang. “Di masa itu wanita yang datang dari kawasan tertinggal ada yang belum bisa pakai sepatu, bahkan ada yang tak biasa pakai baju dalam. Jadi kami harus lebih dulu membina mereka,” tutur Mien.