Hadapi UNBK, Sejumlah Sekolah Cari Tambahan Komputer

Ilustrasi siswa peserta UNBK/Foto: Dokumentasi CDN.

Begitu juga ceritanya di SMAN 1 Gunung Sari, Lombok Barat. Sekolah terpaksa meminjam 30 unit komputer dari SMK dan 20 unit dari SMP. Hal tersebut dilakukan karena sekolah hanya mampu menyediakan 47 unit komputer.

Adapun, SMAN 6 Mataram (NTB) terpaksa meminjam komputer ke SMPN terdekat, karena jumlah peserta UNBK nya mencapai 361 orang, tetapi sekolah hanya memiliki 80 unit komputer dan 4 server. Untuk melaksanakan tiga sesi ujian maka sekolah terpaksa meminjam 40 lebih komputer ke sekolah lain.

“Khusus di MA swasta, sebagian besar mereka mendapat pinjaman laptop klien dari siswa,” kata pengurus Serikat Guru Indonesia (SGI) Mataram, Mansur.

Selain itu, sekolah juga mengaku mengeluarkan biaya lebih banyak untuk UNBK untuk honor proktor, teknisi, biaya sinkronisasi, pengadaan modem, biaya pengamanan agar komputer atau laptop tidak dicuri.

“Biaya-biaya tersebut tidak hanya harus mengeluarkan honor dan konsumsi panitia dan pengawas, untuk UNBK perlu tambahan biaya honor proktor, teknisi, biaya sinkronisasi, pengadaan modem, biaya pengamanan 24 jam agar komputer atau laptop tidak dicuri, biaya penambahan daya bagi sekolah yang belum memenuhi minimal daya listrik,” kata Ketua SGI Mataram, Mustajib.

Belum lagi sarana lain seperti penyediaan genset dan solar untuk berjaga-jaga ketika listrik mati. Belum lagi biaya simulasi dan uji coba sebelum UNBK dilaksanakan. (Ant)

Lihat juga...