Hadapi UNBK, Sejumlah Sekolah Cari Tambahan Komputer

Ilustrasi siswa peserta UNBK/Foto: Dokumentasi CDN.

JAKARTA – Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menyebutkan banyak sekolah menengah atas (SMA) maupun madrasah aliyah (MA) yang mencari tambahan komputer untuk menghadapi ujian nasional berbasis komputer (UNBK) yang akan diselenggarakan pada 9 April-12 April 2018.

Dari pantauan FSGI dan jaringannya, persiapan UNBK SMA baik di Jakarta, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Bengkulu secara umum persiapan sudah baik, namun masih diwarnai kesiapan teknisi yang kurang memadai khususnya di MA, kata Sekjen FSGI Heru Purnomo, di Jakarta, Minggu.

Masalah lain adalah kekurangan jumlah komputer sehingga sekolah harus pinjam ke pihak-pihak lain, dan biaya tambahan yang lebih besar dibandingkan jika UN berbasis kertas. Apalagi sebagian besar melakukan UNBK dalam tiga tiga sesi. Walaupun ada yang satu sesi seperti sekolah swasta di Jakarta.

Heru memperkirakan UN untuk SMA akan berpotensi mengalami kendala teknis, mengingat jumlah peserta dan sekolahnya lebih banyak dibandingkan SMK.

“Pantauan FSGI dari persiapan sarana UNBK SMA persentasenya sekitar 71 persen menunjukkan kesiapan sarana UNBK yg berasal dari sekolah tersebut. Adapun 29 persen minim komputer sehingga sebagai penyelenggara UNBK SMA harus meminjam dari siswa, guru, dan sekolah lain,” ujar Presidium FSGI, Fahmi Hatib.

Berdasarkan laporan dari jaringan FSGI, misalnya di SMAN 9 Kota Bengkulu, komputer yang disediakan sekolah hanya 10 unit. Sedangkan sebanyak 40 unit komputer dipinjam dari siswa.

Kemudian di SMAN 1 Monta, Bima, NTB. Sekolah hanya mampu menyediakan 28 unit komputer, sedangkan 9 unit dipinjam dari guru, lalu dipinjam dari SMK terdekat 10 unit dan SMP terdekat 19 unit.

Lihat juga...