Yusten Ndaumuna: Ibu Tien Soeharto Suka Musik Sasando
Editor: Satmoko
Ketika Ibu Tien wafat, Yusten mengaku sangat kehilangan sosok Ibu Bangsa pemerhati seni budaya yang begitu peduli kepada kesejahteraan rakyat kecil.
Bahkan, saat Pak Harto lengser pun, Yusten mengaku menyimpan kesedihan. Karena dia memiliki pengalaman saat tampil di depan Sekjen PBB Boutros Boutros-Ghali di Istana Negara.
“Saya mainkan musik Timor-Timur (Timur Leste) cuma dua setengah menit, tapi sangat berkesan. Pak Harto menyambut dengan hangat,” ujar ayah dua anak ini.
Menurutnya, sejak Pak Harto lengser dirinya tidak lagi tampil di Istana Negara. Tapi saat Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Presiden RI, baru kemudian dia tampil lagi di Istana Negara.
“Sosok Pak Harto itu tak tergantikan, sulit mencari pemimpin seperti beliau. Buktinya sekarang terasa semua serba terpuruk utamanya ekonomi,” ungkap Yusten.
Kembali pada TMII, Yusten berharap para pemimpin TMII yang baru mampu mengembalikan TMII ke kemuliaan budaya masa lalu. Yakni kata dia, menggaungkan seni budaya daerah lebih mengelora lagi hingga setiap pengunjung memiliki kesan dan pemahaman budaya mendalam.
“TMII dulu itu luar biasa. Setiap hari ramai apalagi hari Minggu semua anjungan daerah pasti ada kegiatan seni. Tapi setelah pemrakarsanya wafat, gaungnya mundur,” kata Yusten yang kini menjadi staf Anjungan Maluku TMII.
Kalau Ibu Tien, menurut dia, selalu mengimbau semua kepala daerah untuk mengadakan pertunjukan di Anjungan daerah yang ada di TMII. Masalah anggaran daerah di masa dulu untuk promosi seni budaya juga sangat diperhatikan. Namun sekarang ini, kata Yusten, anggaran daerah dibatasi sehingga promosi seni budaya Maluku tersendat.