Untungkan Petani, Kembangkan Varietas Padi Sistem Tumpangsari

Editor: Satmoko

“Hasilnya saya bisa memperoleh pendapatan mingguan dari cabai merah, bulanan dari padi dan jagung manis,” terang Agus Purnomo.

Petani yang mengandalkan irigasi dari sungai Way Jejur tersebut, menyebut penanaman padi varietas Sertani masih belum meluas di wilayah tersebut. Ia bahkan mengaku sebagian petani masih menanam beberapa varietas padi Ciherang, IR 64 yang diakuinya membutuhkan air cukup banyak untuk pertumbuhannya. Penanaman varietas padi Sertani yang sudah dikembangkan, sebagian dipergunakan sebagai bibit dan mulai dijual kepada sejumlah petani.

Ia menyebut, sebagian petani yang berniat menanam padi Sertani, awalnya melihat jumlah bulir yang lebih banyak pada malai dibandingkan dengan jenis padi lain. Pemanfaatan penanaman sistem tumpangsari dengan jagung dan cabai disebutnya dilakukan untuk efisiensi pemupukan. Pemberian pupuk untuk jagung dan cabai merah sekaligus bisa memberi sumber pupuk untuk tanaman padi yang berada di sela-sela guludan.

Selain unggul ditanam pada lahan, Agus Purnomo menyebut, pernah mencoba menanam padi Sertani di dalam pot. Padi Sertani yang ditanam di dalam pot diakuinya masih tumbuh sempurna dengan penanganan seperti di lahan sawah sekaligus sebagai contoh. Pengembangan padi Sertani dengan hamparan tanpa tanaman lain juga bisa menghasilkan gabah yang lebih banyak, dua kali lipat dibandingkan padi biasa.

Agus menyebut, varietas padi Sertani sekaligus bisa menjawab kebutuhan petani di wilayah lahan tanpa irigasi permanen. Pada lahan yang tidak memperoleh kebutuhan air lancar, padi varietas Sertani tetap bisa ditanam sehingga masih cukup menguntungkan bagi petani. Termasuk dilakukan oleh Agus Purnomo dengan penanaman sistem tumpangsari dengan jagung manis dan cabai tersebut.

Lihat juga...