Perajin Songket Aceh Besar Terkendala Dana

Ilustrasi/Foto: Irvan Sjafari.

ACEH BESAR — Usaha kerajinan rakyat kain songket di Gampong (desa) Siem, Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar, belum bisa berkembang karena terkendala ketiadaan dana.

Ketua pengabdian masyarakat dari Jurusan Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Tehnik Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh, Siti Zulfa Yuzni, ST, M.Si kepada wartawan di Gampong Siem, Minggu menyebutkan, karena ketiadaan dana, kegiatan perajin mengembangkan desain produk menjadi terhenti atau tidak berlanjut.

Padahal perajin kain songket di Gampong Siem begitu antusias untuk mengembangkan desain beragam model, sehingga menjadi produk yang menarik banyak peminat.

Antusias perajin tersebut seiring bertambahnya pengetahuan mendesain beragam model produk tenunan kain songket setelah mendapat bimbingan serta pelatihan dari tim pengabdian masyarakat jurusan arsitektur dan perencanaan, Fakultas Teknik Unsyiah sekitar delapan bulan lalu.

“Kalau Bupati Aceh Besar Mawardy Ali mau membantu pengembangan, kami siap membantu perajin,” ujar Siti Zulfa Yuzni yang didampingi anggotanya Evalinadan Zulfikar Taqiuddin, dosen Fakultas Tehnik Unsyiah.

Sebutnya, tujuan tim pengabdian memberikan pelatihan dan bimbingan kepada perajin sebelumnya, karena ingin mengembangkan desain dan model kain songket. Meningkatkan kreativitas perajin menghasilkan produk terapan berbentuk desain interior.

“Kegiatan yang pernah kita lakukan di Gampong Siem sebanyak tiga tahap yakni memberikan pelatihan merajut kepada perajin yang berminat, diskusi dan pengembangan desain produk baru, perpaduan motif kain songket dengan desain lainnya,” tutur dosen arsitektur, Fakultas Tehnik Unsyiah ini.

Lihat juga...