Cuaca Hujan Akibatkan Penjemuran Ikan Terhambat

Editor: Satmoko

LAMPUNG – Kondisi curah hujan tinggi yang terjadi di wilayah Kabupaten Lampung Selatan mengakibatkan pemilik usaha pembuatan teri dan ikan asin rebus di wilayah Kalianda Lampung Selatan terhambat.

Masturi (34) salah satu pembuat teri di Kelurahan Way Urang Kecamatan Kalianda menyebut, selama dua pekan terakhir dirinya mengalami kesulitan dalam proses penjemuran teri dan ikan asin rebus. Sebanyak 100 para-para bambu atau senoko untuk penjemuran diakuinya sebagian terpaksa ditutupi dengan plastik.

Para-para bambu disebutnya bahkan harus diangkat ke lokasi pengolahan teri rebus berupa bangunan terbuat dari atap asbes. Kondisi cuaca hujan mengakibatkan proses pengolahan ikan teri jengki dan ikan asin rebus membutuhkan waktu yang lama dibandingkan hari biasa. Pada hari normal, Masturi mengungkapkan, proses perebusan teri hingga penjemuran membutuhkan waktu dua hari.

Sebagian senoko alat penjemur teri rebus dan ikan asin di Kelurahan Way Urang Kecamatan Kalianda Lampung Selatan terpaksa ditutup dengan plastik akibat hujan [Foto: Henk Widi]
“Saat kondisi cuaca cerah dengan dominasi terik matahari maksimal proses perebusan hingga penjemuran hanya membutuhkan waktu selama dua hari, namun akibat hujan bisa membutuhkan waktu lima hari,” terang Masturi, salah satu pembuat teri dan ikan asin rebus saat ditemui Cendana News, Sabtu sore (24/3/2018).

Masturi mengungkapkan, dalam kondisi cuaca hujan dan bergelombang mengakibatkan bahan baku teri dari nelayan bagan congkel terbatas. Dalam satu kali pembelian Masturi mengaku, membeli sebanyak 100 cekeng dengan harga satu cekeng Rp120.000 dengan berat lima belas kilogram. Kondisi tersebut berbeda dengan saat kondisi cuaca baik dengan pasokan bisa mencapai 200 cekeng.

Lihat juga...