Harga Gabah di Aceh Utara Turun

Ilustrasi gabah kering hasil panen - Foto: Dokumentasi CDN

Selain panen raya, cuaca hujan yang terjadi beberapa hari terakhir juga berpengaruh pada proses pengeringan. Dampaknya harga jual menjadi anjlok di tingkat petani. Senada dengan Rafan, Mahazir juga memprediksi harga gabah masih akan terus merosot.

Kerugian yang akan dialami petani akan semakin menjadi, jika melihat saat ini daerah yang panen di Aceh Utara baru sebagian saja. Saat ini panen baru terjadi di Kecamatan Baktiya dan Kecamatan Seunuddon. Harga diyakini akan semakin merosot ketika semua daerah sudah mendapatkan panen.

Dengan kondisi tersebut, pemerintah diharpakan dapat melakukan pemantauan dan segera mengambil kebijakan untuk menstabilkan harga beli gabah dari petani agar tidak terus mengalami penurunan.

Kepala Ranting Daerah Irigasi (DI) Jambo Aye Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU-PR) Aceh Utara, Khairil mengatakan, sesuai SK pemerintah daerah, maka pintu air bendungan Langkahan untuk seluruh jaringan irigasi sudah ditutup pada 15 Februari 2018. Hal tersebut menandai bahwa semua daerah sudah mengalami musim panen.

“Semestinya saat ini sudah musim panen. Tetapi karena terhambat banjir kemarin, maka masih terdapat sejumlah desa di beberapa kecamatan di antaranya Baktiya, Seunuddon dan Tanah Jambo Aye belum memasuki masa panen dan tanaman padinya masih masa pembuahan,” jelasnya.

Atas permintaan petani, sebut Khairil, maka pintu air irigasi Bendungan Langkahan yang seharusnya ditutup 15 Februari, terpaksa dibuka lagi. Saat ini untuk memenuhi kebutuhan petani pembukaan dilakukan kapasitas kecil hingga 20 hari dari jadwal penutupan. Kebijakan tersebut untuk membantu agar seluruh tanaman padi yang masih pembuahan dapat tercukupi airnya hingga panen. (Ant)

Lihat juga...