Produsen Gula Kelapa Lamsel Menikmati Kenaikan Harga

LAMPUNG — Kenaikan harga sejumlah komoditas kebutuhan pokok berupa beras, cabai serta tepung tapioka serta kebutuhan masyarakat di sejumlah pasar tradisional berimbas pada kenaikan harga gula merah, yang diproduksi oleh pembuat gula merah berbahan baku kelapa.

Adoniah (40), seorang produsen gula merah menuturkan ketika di sejumlah pasar terjadi kenaikan harga, maka ia ikut menaikkan harga gula merah lebih tinggi sebesar Rp2.000 per kilogram dibandingkan harga sebelumnya.

Harga tersebut merupakan harga tingkat pembuat gula kelapa yang selanjutnya akan diambil oleh sejumlah pengepul gula merah yang akan menjualnya ke pasar tradisional di wilayah Lampung sebagian dijual ke wilayah Provinsi Banten.

Kenaikan harga dari semula Rp8.000 perkilogram menjadi Rp10.000 per kilogram disebutnya menyesuaikan kenaikan kebutuhan pokok yang berimbas kepada produsen gula kelapa.

“Selain musim penghujan berimbas tingkat kesulitan pembuatan gula kelapa yang semakin sulit akibat proses menderes manggar kelapa harus naik secara manual dengan kondisi licin,bahan bakar kayu juga sulit kering,” terang Adoniah.

Warga Dusun Kubang Gajah, Desa Kalawi ini ketika ditemui Cendana News tengah melakukan proses pengolahan gula kelapa di belakang rumahnya, Jumat sore (19/1/2018)

Selain tingkat kesulitan proses pemanjatan saat musim hujan dengan batang kelapa yang licin, bahan baku kayu yang sulit kering selama musim penghujan kenaikan harga kebutuhan pokok lain disebutnya menjadi alasan utama kenaikan harga gula kelapa di tingkat produsen.

Sebagian besar produsen gula kelapa mengandalkan kelapa dalam dan kelapa hibrida melalui sistem sewa, yang mulai naik pada awal tahun ini.

Lihat juga...