Hujan Deras, Lahan Pertanian Terendam Banjir

Rencananya pembuatan saluran irigasi pengganti dengan pengukuran bersama Unit Pelaksana Teknis Daerah Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Lampung Selatan wilayah Penengahan, saluran irigasi sepanjang 100 meter akan dibuat.

Saluran irigasi tersebut dibuat memperhitungkan kondisi musim penghujan yang belum maksimal. Sebab diakuinya dalam kondisi hujan beberapa jam saja saluran air tidak bisa menampung debit air yang melimpah dari sungai-sungai kecil di wilayah tersebut.

Petugas dari UPT Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Lampung Selatan wilayah Penengahan, Sumarno, menyebut, perbaikan saluran secepatnya akan dilakukan di beberapa titik irigasi untuk lahan pertanian masyarakat Desa Klaten. Ia menyebut, berdasarkan data curah hujan yang tercatat di UPT Dinas PUTR wilayah Penengahan curah hujan rata-rata masih 22 milimeter pada bulan Januari.

Curah hujan yang pernah dicatat diakuinya maksimal mencapai 120 milimeter. Berdasarkan data tersebut sekaligus melihat fakta di lapangan, saluran irigasi dan sekaligus gorong-gorong saluran harus dibenahi. Sebab dengan curah hujan masih rendah dan intensitas hujan beberapa jam saja luapan banjir berdampak kerusakan pada lahan persawahan.

“Rencana jangka panjang sekaligus prediksi saat curah hujan tertinggi di kelak kemudian hari harus dipikirkan dan sudah disampaikan ke pelaksana proyek JTTS agar pembuatan saluran irigasi dibangun permanen,” bebernya.

Koordinasi dengan pelaksana proyek JTTS tersebut, diakuinya, untuk membangun saluran irigasi permanen yang tidak mengakibatkan dampak banjir bagi petani penggarap lahan sawah di dekat jalan tol.

Sumarno menyebut, sebelum ada proyek JTTS petani di wilayah tersebut tidak pernah kekurangan air dan terdampak banjir. Namun semenjak ada proyek JTTS sebagian warga mulai terkena dampak sehingga saluran irigasi direncanakan akan diperbaiki.

Lihat juga...