Demam Berdarah Renggut Nyawa Seorang Anak di Sikka
MAUMERE —- Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) setiap tahun selalu terjadi di Kabupaten Sikka. Awal 2018 Januari merenggut nyawa seorang anak laki-laki yang baru dibawa ke RSUD TC Hillers dan belum sempat ditangani.
“Memang ada seorang anak yang menderita demam berdarah dan meninggal namun sayangnya pasien baru masuk Unit Gawat Darurat dan belum sempat dirawat di ruang perawatan pasien sudah meninggal dunia,” ujar dr. Mario B. Nara, SpA , Selasa (23/1/2018).
Saat ditemui Cendana News di RSUD TC Hilelrs, dokter spesialis anak ini mengatakan, untuk di Kabupaten Sikka pada 2017 lalu, hampir setiap bulan ada kasus demam berdarah. Tapi hanya sedikit dan mulai meningkat saat memasuki musim hujan sejak November dan mulai menurun pada Februari.
“Saat ini sedang dirawat di RSUD TC Hillers Maumere. Tercatat sebanyak 7 anak yang menderita demam berdarah, di mana jumlah pasien terus mengalami peningkatan saat memasuki musim hujan,” terangnya.
Kasus pasien yang menderita demam berdarah tutur Mario, mulai meningkat sejak November 2017 dan mencapai puncaknya Januari 2018. Kasus ini lebih banyak dibanding bulan-bulan sebelumnya.
“Kemungkinan diakibatkan perubahan cuaca di mana sudah memasuki musim hujan banyak air yang tergenang, sehingga menjadi wadah berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti,” ungkapnya.
Untuk mencegahnya pesan Mario, harus melakukan 3M Plus yakni Menguras, menutup dan Mendaur Ulang Barang Bekas serta Plusnya seperti menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk,menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk dan lainnya.