JAKARTA — Rangkaian pameran Batik Indonesia dilakukan di beberapa kota Bulgaria pada Desember 2017 untuk mempopulerkan seni budaya Indonesia yang telah mendapat pengakuan UNESCO sebagai world intangible cultural heritage tersebut.
Menutup 2017, KBRI Sofia bekerja sama dengan Klub Batik di Kota Burgas mengadakan pameran di Magazia Exhibition Hall kota tersebut pada 19-20 Desember 2017, demikian keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Acara ini dihadiri oleh para pejabat seperti Wakil Gubernur Provinsi Burgas, Wakil Wali Kota Burgas, wakil Kementerian Luar Negeri Bulgaria, kalangan diplomat, masyarakat dan media setempat.
Burgas merupakan salah satu kota terbesar di Bulgaria dan merupakan salah satu tujuan utama wisata.
Pada acara tersebut dipamerkan sekitar 30 batik tulis koleksi pribadi Dubes RI Sofia, Sri Astari Rasjid, yang berusia puluhan tahun dengan beragam motif dan warna. Selain itu juga dipamerkan lukisan-lukisan batik karya anak-anak peserta klub batik.
Kesamaan dengan teknik batik Indonesia adalah teknik membatik klub batik tersebut mengunakan malam yang dicairkan. Untuk di Bulgaria mereka utamanya menggunakan lilin gereja yang dicampurkan dengan lilin biasa yang dicairkan untuk membuat motif lukisan batik.
Setelah itu, mereka akan menggunakan cat kain untuk mewarnai bagian-bagian yang diinginkan. Setelah lukisan selesai dan kering maka akan dilapisi lagi dengan wax cair.
Kemudian mereka akan meremas lukisan kain tersebut untuk menghilangkan wax penutup lukisan dan menggunakan cat hitam untuk mengisi celah lukisan yang ditinggalkan wax. Sebagai tahap akhir mereka akan menggunakan setrika panas dan kertas koran untuk menyerap sisa-sisa wax yang masih ada di lukisan tersebut.