Tanaman Cabai di Kulonprogo, Puso

YOGYAKARTA – Ratusan hektare lahan cabai di kecamatan Temon, Kulonprogo, dipastikan puso atau gagal panen. Hal itu disebabkan lahan pertanian milik petani tergenang air hingga menyebabkan tanaman cabai membusuk dan mati. 

Salah satu daerah yang mengalami kerusakan cukup parah ada di desa Kedungdang, Temon, Kulonprogo. Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur kawasan ini sejak beberapa hari terakhir, menjadi penyebab utama ratusan hektare lahan cabai tergenang air, hingga membuat tanaman cabai mati.

Salah seorang petani cabai, Sumini (50), asal dusun Pandaan, Kedungdang, menyebut, tanaman cabai di lahannya seluas 1.500 meter persegi membusuk dan mati seluruhnya akibat terendam air. Hal itu terjadi sejak beberapa hari terakhir setelah hujan deras mengguyur. Terlebih lahan pertanian milik para petani berposisi sangat rendah di bawah saluran irigasi.

“Semua cabai di sini mati. Ada ratusan hektare. Semua terendam air. Ada yang 20 centimeter, tapi ada juga yang sampai 30an centimeter. Sudah banyak yang coba disedot dengan diesel, tapi percuma. Saat hujan, tergenang lagi,” katanya, Sabtu (11/11/2017).

Sumini menunjukkan cabai yang rusak akibat terendam air. –Foto: Jatmika H Kusmargana

Matinya tanaman cabai di lahan seluas 1.500 meter persegi itu, jelas membuat Sumini merugi. Tanamam cabainya yang berusia 4 bulan kini tak lagi bisa dipanen. Padahal, semestinya ia masih bisa memanen hingga masa waktu 2 bulan lagi. Akibatnya, ia dan petani lainnya pun terpaksa tak bisa mengembalikan modal.

“Ini baru 4-5 kali panen. Harusnya bisa panen 8-10 kali. Jelas merugi. Balik modal saja tidak. Dulu saya habis Rp4 juta untuk modal tenaga, bibit, pupuk, dan obat. Tapi, dari hasil panen baru dapat Rp2 juta,” katanya.

Lihat juga...