“Saya memberikan apresiasi kepada Pemda Batang yang datang ke sini untuk melatih para peserta. Sebab kalau kita ke kabupaten Batang berarti hanya beberapa orang saja padahal kita mau seluruh OPD harus bisa menerapkan ini,” tutur Ansar.
Ansar juga menegaskan, para ASN yang sudah mendapatkan pelatihan dan ditempatkan di sebuah OPD tentu tidak akan dipindahkan ke bagian lain. Sebelum mampu menerapkan ilmu yang didapat dan menularkan kepada penggantinya agar sistem yang sudah terbentuk bisa terus dijalankan dan ditingkatkan.
“Ini menjadi perhatian bagi saya karena begitu selesai pelatihan dan langsung pindah berarti akan hilang sistemnya. Jadi kepada para peserta yang ikut pelatihan saya imbau agar pengetahuan yang ada ini segera dibagikan kepada yang lain,” pesannya.
Femy Bapa, Kepala Bagian Pembangunan Setda Sikka menjelaskan, penerapan SIMONEP bertujuan untuk dapat mencatat perkembangan pelaksanaan kegiatan pembangunan secara berkala, mengevaluasi kinerja pelaksanaan fisik dan keuangan kegiatan APBD. Serta untuk mengidentifikasi masalah dan penyimpangan yang muncul.
Penerapan SIMONEP juga, kata perempuan yang pernah menjabat Plt. Kadis PU Sikka ini, berfungsi merumuskan masalah, membuat laporan kemajuan fisik dan keuangan secara rutin dalam kurun waktu yang pendek. Serta untuk mengevaluasi pencapaian indikator kinerja mulai dari efisiensi anggaran, efektivitas hasil dan manfaat dari program atau kegiatan.
“Artinya ada sistem pelaporan pelaksanaan kegiatan pembangunan di Kabupaten Sikka secara periodik, sistematis, terukur, up to date dan transparan,” terangnya.
Femy juga menambahkan, peserta pelatihan tahap pertama adalah pejabat program pada masing – masing OPD di kabupaten Sikka dan tahap kedua akan dilakukan pada tahun 2018 yang lebih difokuskan kepada sekolah-sekolah.