IESR Bangun EDM di Ende

Editor: Mahadeva

ENDE – Di HUT Kemerdekaan ke-74, Indonesia masih menghadapi tantangan menyediakan akses energi berkualitas untuk semua warga negaranya.

Masih banyak desa di Indonesia, terutama di kawasan timur, yang belum menikmati akses energi modern. Padahal, energi modern adalah prasyarat kemajuan dan pembangunan.

Kebutuhan akses energi juga tidak berhenti pada penyediaan listrik. Melainkan juga bagaimana akses energi dapat mendorong kegiatan produktif, peningkatan kualitas sumber daya manusia, pendidikan dan pembangunan desa.

Berdasarkan hal tersebut, Institute for Essential Services Reform (IESR), bekerja sama dengan Catholic Agency for Overseas Development (CAFOD), membuat proyek percontohan penyediaan akses energi menggunakan perangkat Energy Delivery Model (EDM).

Fabby Tumiwa, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR).Foto : Ebed de Rosary

Sarana tersebut dibuat di Desa Boafeo, Ende, NTT. “Proyek ini dimulai sejak 2016 dan pada Sabtu (24/8/2019), IESR secara resmi menyerahkan instalasi pembangkit listrik surya atap, yang telah dipasang di SD Katolik Boafeo,” sebut, Fabby Tumiwa, Direktur Eksekutif  IESR kepada Cendana News, Minggu (25/8/2019).

Penyerahan dilakukan beserta penyerahan alat bantu belajar mengajar kepada masyarakat Boafeo. Keberadaan sarana tersebut, menjadi penyediaan energi pedesaan, yang direncanakan dan dipilih bersama masyarakat. ”Pemasangan instalasi PLTS atap ini merupakan langkah awal implementasi EDM dan Boafeo, menjadi desa pertama di Indonesia yang kami jadikan percontohan,” tuturnya.

Lihat juga...