Setelah Erupsi Gunung Agung, AP: Bandara Bali Masih Aman
Letusan dengan tipe “freatik” itu terjadi karena adanya uap air bertekanan tinggi yang terbentuk seiring dengan pemanasan air bawah tanah atau air hujan yang meresap ke tanah di dalam kawah kemudian kontak langsung dengan magma.
Letusan freatik biasanya disertai dengan asap, abu dan material yang ada di dalam kawah.
PVMBG meminta masyarakat Bali untuk tetap tenang dan tidak panik serta meminta masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius enam kilometer dan ditambah perluasan sektoral ke arah utara-timurlaut dan tenggara-selatan-baratdaya sejauh 7,5 kilometer.[Ant]