Sistem Satu Arah, Pendapatan Pedagang Menurun
BOGOR — Bogor merupakan salah satu destinasi bagi wisatawan domestik maupun internasional. Kota penyangga ibukota ini memiliki satu nilai historis yang tidak ternilai.
Sejarah mencatat bahwa Bogor merupakan pusat pemerintahan kerajaan Padjajaran, juga menjadi tempat peristirahatan dari Thomas Stanford Rafless. Beberapa sejarah juga mencatat bahwa Surat Perintah Sebelas Maret dikeluarkan di Bogor.
Baca juga: Bogor Berupaya Menekan Angka Kematian Ibu Bayi
Tidak heran bogor menjadi salah satu tujuan bagi wisatawan asing maupun domestik. Seperti halnya tempat wisata, ada satu hal yang tidak boleh terlewatkan, yaitu toko cinderamata yang menjual oleh-oleh dan cinderamata lokal.
Selasa (14/11), Cendana News mencoba mencari informasi mengenai toko pernak-pernik yang menjual cinderamata khas Bogor. Deretan toko ini terletak di seberang pintu masuk Kebun Raya Bogor, akses menuju Sukasari.
Nuryadi, seorang pedagang pernak pernik di wilayah itu mengatakan bahwa kendala yang dihadapi adalah Sistem Satu Arah (SSA) yang diterapkan oleh pemerintah kota Bogor setahun belakangan.
“Sebelum ada SSA, omsetnya disini lumayan besar,” ujar pria asli Bogor ini.
Kang Yadi mengatakan bahwa sejak diberlakukan SSA omsetnya menurun drastis. Beberapa tahun lalu Kebun Raya Bogor merupakan destinasi wisata ke-dua setelah Taman Safari Indonesia Indah. Namun seiring menjamurnya tempat wisata berdampak juga kepada pembeli.
“Sekarang kan tempat wisata banyak mas,” gumamnya.
Pria yang telah berjualan di tempat itu selama 17 tahun mengatakan bahwa dirinya belum memiliki strategi khusus untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean.