Kemitraan Ternak Sapi Sistem Gaduh Untungkan Petani Lamsel

LAMPUNG — Potensi peternakan terintegrasi dengan pertanian masih terbuka lebar di wilayah Kecamatan Penengahan. Banyaknya lahan pertanian menjanjikan tersedianya sumber pakan hijauan bagi ternak yang dimiliki oleh para petani, sekaligus peternak. Salah satunya di Desa Klaten yang berdekatan dengan kawasan register I way Pisang milik Kementerian Kehutanan dengan sumber pakan hijauan melimpah.

Sukarsih, petani sekaligus peternak Desa Klaten mendapat kesempatan memelihara dua ekor sapi melalui bantuan pengembangan ternak melalui pola kemitraaan sistem gaduh. Sebanyak dua ekor sapi peranakan ongole (P0)saat ini memasuki tahun ketiga dipelihara bersama dua ekor sapi miliknya.

Pola pemeliharaan ternak sapi dengan sistem gaduh dari dinas Peternakan Kabupaten Lampung Selatan diakuinya dilakukan dengan perjanjian pola bagi hasil anak (BHA).

“Awalnya memang kami sudah beternak sapi enam ekor lalu kami jual dua ekor untuk biaya kuliah anak selanjutnya ada bantuan kemitraan pemerintah dengan petani peternak dapat tambahan dua ekor untuk digaduh sehingga menambah ternak sapi PO yang kami pelihara,” ujar Sukarsih saat ditemui Cendana News di kandang sapi miliknya, Selasa (21/11/2017)

Selain beruntung mendapatkan kesempatan memelihara ternak sapi dengan sistem gaduh ia menyebut wilayah tersebut cocok untuk budidaya sapi. Hal itu disebabkan karena daerahnya berada di dekat kawasan yang memiliki sumber pakan hijauan melimpah.

Letaknya strtageis, yaitu di daerah aliran Sungai Way Pisang dan kawasan register I Way Pisang jenis rumput gelagah,ilalang dan bahkan tebon jagung pertanian jagung manis yang bisa dimanfaatkan bagian kelobot dan daun.

Lihat juga...