Hujan di Stasiun, Berkah Para Ojek Payung
DEPOK — “Payung… payung… payung….,” terdengar saling bersahutan di titik loket kereta api Stasiun Depok Baru, Jawa Barat. Bukan dari orang berjualan payung, namun rupanya bocah-bocah, remaja, dan beberapa perempuan dewasa tengah menawarkan jasa ojek payung.
Hujan mengguyur beberapa lokasi, termasuk di stasiun-stasiun yang ada di titik wilayah Jakarta Selatan. Karena setiap kereta tiba di stasiun, operator mengingatkan, agar berhati-hati saat turun, karena licin.
“Nama saya Imran, umur 7 tahun, cita-cita saya jadi tentara,” celetuk salah satu bocah ojek payung sembari berjalan mengantar Cendana News ke tempat parkir, agar tidak basah kehujanan, Kamis (16/11/2017) sore, sekira pukul 16.00 WIB di Stasiun Depok Baru.

Perawakannya yang kecil, tak membuat Imran ciut nyali untuk mencari berlembar-lembar uang menawarkan jasa ojek payung bersama rekan-rekan satu ‘profesi’ yang rata-rata lebih besar darinya seusia anak remaja. Laki maupun perempuan, bahkan beberapa tampak ada yang seumuran ibu-ibu.
Tak hanya Imran yang menawarkan jasanya saat Cendana News tiba di antara mereka yang tengah sama-sama menanti penumpang transportasi Commuter Line. Pilihannya jatuh pada Imran. Bocah yang menenteng beberapa biji gorengan di tas kresek.
“Berapa, nih ongkos ojek payungnya?” tanya Cendana News, kepada Imran. “Terserah,” kata Imran, tak mau mematok dan menyebut harga jasa ojek payung juga.
Ketika disodori pertanyaan, sudah berapa tahun menawarkan jasa ojek payung, jawaban sederhana meluncur dari bibir Imran, “Tidak tahu”. Juga hanya satu kata, “Iya”, begitu Cendana News pancing apa sejak 2017 jadi ojek payung.