Audrey Azoulay Terpilih Jadi Direktur Jenderal Baru UNESCO

ZEYNITA GIBBONS – Audrey Azoulay yang berasal dari Prancis terpilih sebagai Direktur Jenderal UNESCO Periode 2017-2021, pada pemilihan Sesi ke-39 Sidang Umum UNESCO di Paris, Jumat (10/11/2017). Pemilihan dihadiri seluruh negara anggota UNESCO yang memiliki hak suara.

Alternat Delegasi Tetap Indonesia untuk UNESCO, Dubes T.A. Fauzi Soelaiman menyebutkan negara anggota UNESCO sebenarnya ada 195 negara. Namun karena ada beberapa negara yang tidak membayar iuran atau tidak menyerahkan surat kuasanya sehingga kehilangan hak pilihnya. Tercatat hanya 184 negara yang diperkenankan melakukan pemilihan.

Dalam pemilihan ini ternyata ada 10 negara yang tidak hadir serta ada 24 kertas suara yang tidak berlaku. Diperlukan minimal 76 suara yang menyetujui Azoulay menjadi Dirjen UNESCO. Dan ada pemilihan tersebut Azoulay berhasil mendapatkan 131 suara setuju.

“Hasil pemilihan menyatakan 131 yang menyatakan setuju dan 29 yang menyatakan tidak. Dengan demikian, Azoulay dinyatakan terpilih untuk menjadi Dirjen UNESCO dan direncanakan Azoulay akan dilantik 13 November di UNESCO, Paris,” ungkap Fauzi.

Azoulay merupakan calon yang diusulkan oleh Badan Eksekutif UNESCO setelah melalui pemilihan tertutup pada Sesi ke-202 sidang Badan Eksekutif UNESCO, pada Oktober 2017 lalu. Sesuai peraturan Sidang Umum UNESCO, calon direktur jenderal yang diusulkan Badan Eksekutif harus mendapatkan persetujuan dari sidang umum melalui pemungutan suara sebelum dinyatakan resmi terpilih.

Azoulay resmi menjabat sebagai Direktur Jenderal UNESCO pada 15 November mendatang. Azoulay adalah Direktur Jenderal UNESCO ke-11 dan merupakan Direktur Jenderal perempuan kedua setelah Irina Bokova.

Lihat juga...