Namun pemimpin partai Puigdemont, Artur Mas, yang menjabat sebagai presiden wilayah tersebut sampai 2016 dan masih diyakini mempengaruhi keputusan penting, pada Jumat mengatakan bahwa menyatakan kemerdekaan bukanlah satu-satunya jalan untuk maju.
“Jika sebuah negara menyatakan dirinya independen dan tidak dapat bertindak seperti itu, itu adalah kemerdekaan yang hanya merupakan estetika. Faktor eksternal hars diperhitungkan dalam keputusan yan akan dibuat sekarang,” ujarnya, Jumat (13/10/2017).
Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy telah memberikan Puigdemont hingga Senin untuk mengklarifikasi posisinya, dan hingga Kamis untuk mengubah pikirannya jika dia bersikeras untuk berpisah, mengancam untuk menangguhkan otonomi Catalonia jika memilih kemerdekaan.
Uni Eropa, Amerika Serikat dan sebagian besar kekuatan dunia lainnya telah memperjelas bahwa mereka ingin Katalunya tetap berada di dalam Spanyol.
“Jika kita membiarkan Catalonia , yang bukan merupakan urusan kita, untuk memisahkan diri, yang lain akan melakukan hal yang sama. Saya tidak menginginkan hal itu,” ujar Jean Claude Juncker dalam sebuah pidato di Universitas Luxembourg. (Ant)