Kemarau Panjang, Warga Sikka Rentan Terkena Diare

MAUMERE – Kemarau panjang dan angin kencang berakibat pada kekeringan, ketersediaan air bersih menipis sehingga banyak makanan yang dikonsumsi tidak bebas dari bakteri sebab kadang tidak dicuci dan juga akibat bakteri yang mudah menular.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, dr. Maria Bernadina Sada Nenu, MPH saat ditanya Cendana News Jumat (20/10/2017) terkait kemungkinan adanya penyakit diare bila cuaca panas dan sesekali turun hujan.

“Cuaca yang tidak menentu, kadang panas dan tiba-tiba saja turun hujan yang disertai angin kencang bisa memicu munculnya penyakit diare sehingga masyarakat Kabupaten Sikka harus waspada dan bila mengalami mencret harus segera berobat ke puskesmas terdekat,” sebutnya.

Maria mengatakan, gejala diare atau mencret yaitu tinja encer yang disertai muntah-muntah, badan terasa lemas, panas, hilangnya nafsu makan dan ada darah disertai lendir dalam kotoran.

“Sampai saat ini baru ada satu korban yang meninggal yakni bayi berusia setahun lebih di kecamatan Waiblama dimana orang tua korban juga terlambat membawa anaknya berobat di Puskesmas,” terangnya.

Untuk itu Maria mengimbau agar masyarakat menggunakan air bersih saat mandi dan mencuci, memberantas sarang nyamuk, makan buah-buahan dan sayur tiap hari, olahraga secara teratur serta menghindari untuk merokok di dalam ruangan apalagi di ruangan tertutup.

“Diare juga disebabkan akibat infeksi oleh bakteri, virus atau parasit, alergi terhadap makanan atau obat tertentu, infeksi oleh bakteri atau virus yang menyertai penyakit lain seperti campak, infeksi telinga, tenggorokan dan malaria,” terangnya.

Lihat juga...