Gunungan dan Jajan Pasar Diarak Keliling Kota

YOGYAKARTA – Ratusan pedagang pasar tradisional se-Kota Yogyakarta mengikuti kegiatan Garebeg Pasar 2017 yang digelar pemerintah kota Yogyakarta, dengan berpawai, Kamis (05/10/2017) sore. Mengenakan atribut unik, masing-masing pedagang pasar menampilkan dagangan maupun jajanan ciri khas pasar mereka dalam bentuk gunungan.

Dimulai dari Pasar Tradisional Beringharjo, para pedagang menari dan berjoget menuju pasar Ngasem, melewati Jalan Malioboro, Titik Nol Kilometer dan, Alun-Alun Utara. Berbagai gunungan yang dibawa pedagang pun terlihat berbeda sama sekali dari gunungan pada umumnya.

Pasar Klitikan Pakuncen misalnya, gunungan ada yang berisi aneka barang bekas dan rosok seperti kipas angin serta helm yang menjadi dagangan mereka. Pasar Tanamam Hias dan Hewan Yogyakarta (Pasthy) juga membawa gunungan unik berisi tanaman dan hewan seperti ikan mas, ayam, hingga burung.

Koordinator Acara, Yohanes Susanto mengatakan ada 32 kontingen dari 30 lebih pasar tradisional yang terlibat dalam acara ini. Setiap kontingen membawa sedikitnya 30 orang peserta. Acara yang rutin digelar tiap tahun ini digelar sebagai bagian memperingati HUT Kota Yogyakarta yang tahun 2017 ini jatuh pada usia 261tahun.

“Ini sebagai ajang promosi pasar tradisional di Yogyakarta. Bahwa mereka tidak hanya bisa berjualan namun juga terlibat dalam kegiatan seni budaya. Itu dapat dilihat dari antusiasme mereka yang rela mengeluarkan biaya untuk memeriahkan acara ini,” katanya Kamis.

Bambang ketua paguyuban Pasar Kotagede, mengaku membawa 50 pedagang sebagai peserta. Ia menilai acara semacam ini dapat menjadi ajang promosi sekaligus hiburan bagi pedagang di sela kesibukan berjualan di pasar. “Kita patungan, setiap pedagang menyumbang secara sukarela,” katanya.

Lihat juga...