Hal ini karena banyak daerah yang rawan terbakar sekaligus sulit dijangkau sehingga itu menjadi perhatian utama pihaknya, kata Danrem di Palembang, Selasa.
“Begitu juga dengan lahan gambut yang lahannya cukup luas yang itu juga rawan terbakar,” katanya.
Dia mengatakan, apalagi berdasarkan pengalaman selama ini daerah yang sulit dijangkau tersebut sering timbul titik api terutama saat musim kemarau.
Oleh karena itu pihaknya mencari solusi untuk menjangkau daerah yang sulit tersebut terutama lokasi yang rawan terbakar.
“Pihaknya mencari inovasi baru dengan modifikasi traktor pertanian supaya bisa sampai ke medan sulit dijangkau tersebut,” ujar Danrem.
Dia mengatakan, pihaknya memodifikasi satu unit traktor pertanian di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumsel.
“Konsep itu akan diajukan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumsel untuk dikembangkan,” tuturnya.
Nantinya modifikasi traktor pertanian itu akan dijadikan model sekaligus menjadi percontohan dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan terutama bagi areal sulit dijangkau.
Itu salah satu konsep untuk menjangkau daerah pelosok yang medannya sulit ditembus sehingga pencegahan kebakaran hutan dan lahan semakin maksimal.
Yang jelas pihaknya terus mengantisipasi supaya daerah tersebut tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan. (Ant)