Perajin Pempek Palembang Diimbau tak Pakai Pengawet

PALEMBANG – Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah kuliner khas pempek di Palembang, diimbau tak menggunakan bahan berbahaya bagi kesehatan untuk tujuan membuat panganan menjadi lebih tahan lama.

Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda, mengatakan, kesadaran ini harus dimiliki para pelaku UMKM karena tak berapa lama lagi kota ini akan menyambut kedatangan para turis dari mancanegara saat menghelat Asian Games XVIII tahun 2018.

“Tidak perlu menambahkan pengawet, pemutih dan pelembut. Buatlah pempek seperti biasa dan sealami mungkin. Jika disimpan, maka paling lama itu 2-3 hari saja. Kecuali untuk pengiriman, karena sudah ada teknolgi vakum yang bisa tahan kurang lebih empat hari,” kata Finda, sapaan akrab Fitrianti, di Palembang, Sabtu (30/9/2017).

Ia mengatakan, saat ini bisnis pempek sedemikian menggeliat di Palembang, karena didorong maraknya kemudahan bertransaksi secara daring. Selain itu, setelah SEA Games XXV 2011, Kota Palembang menjadi kota destinasi MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) sehingga kerap menjadi tuan rumah berbagai ajang nasional dan internasional.

“Dalam satu hari untuk sebuah acara bersifat nasional, bisa tujuh ton pempek yang dibawa para peserta pulang ke daerahnya masing-masing. Artinya ini suatu peluang yang luar biasa, tapi tetap dibarengi kualitas,” kata dia.

Pemerintah Kota Palembang mendorong makanan khas daerah ini go internasional untuk mendorong kesejahteraan masyarakat melalui sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

Untuk itu, pemkot memfasilitasi pembentukan asosiasi pengusaha pempek sehingga bisnis ini dapat dikelola dengan baik dan profesional. Pemkot juga menjanjikan pembukaan akses modal bagi pengusaha kecil kuliner pempek ini.

Lihat juga...