Parmusi Berkomitmen Fokus ke Gerakan Dakwah

JAKARTA — Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) di Aula Masjid At Tin Taman Mini Indonesia (TMII), Jakarta sejak Selasa, 26 September 2017, dan berakhir Kamis, 28 September, sore tadi.

Dalam sambutannya, Ketua Umum PARMUSI, Usamah Hisyam mengatakan, Mukernas ini merupakan momentum kebangkitan para ulama dan da’i dalam melebarkan sayap dakwah. Sejak tahun 1950, Parmusi menjadi partai politik, namun pada tahun 1973 atas kebijakan Presiden Soeharto pada saat itu Parmusi melakukan fusi dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Sehingga, jelas dia, kalau dulu Parmusi dikenal dengan politik oriented, namun sekarang fokus gerakannya lebih kepada dakwah oriented.

“Kini, Parmusi kembali ke jalur dakwah, sehingga tidak lagi identik dengan partai politik atau underbrow PPP. Pada Mukernas ini, Parmusi sudah benar-benar mengukuhkan dirinya sebagai organisasi independen, yang memprioritaskan seluruh programnya pada Dakwah Islamiyah,” tegas Usamah, saat menutup gelaran Milad ke 18 Parmusi dan Mukenas.

Dirinya menegaskan, pilihan Parmusi ke jalur dakwah untuk memperkuat ke-Islaman masyarakat Indonesia yang telah luntur diterjang korupsi dan keduniaan ribawi. Usamah mengaku sudah tiga tahun ini meletakan dasar Parmusi dan saatnya kembali ke dakwah sehingga tidak lagi identik dengan partai politik.

“Namun bagaimana membangun dakwah untuk politik bukan politik dulu baru berdakwah,” tukasnya.

Sesuai dengan tema milad Parmusi dan Mukernas “Mengokohkan Pancasila dan NKRI dengan Kewajiban Umat Islam Melaksanakan Syariat”. Usamah berharap tagline akan menjadi fokus gerakan Parmusi dengan target mencetak 3.000 da’i dalam setahun.

Lihat juga...