Minimalisir Sampah, Warga Brotonegaran Aktif Nabung di Bank Sampah
PONOROGO – Warga Kelurahan Brotonegaran, Kecamatan Ponorogo mulai menyadari lingkungan yang nyaman berasal dari lingkungan yang sehat tanpa sampah. Di sini warga secara aktif mengumpulkan sampah di Bank Sampah Kartika Jaya. Mulai dari sampah minuman gelas, botol plastik, seng, tembaga, kardus, buku, kaleng dan seterusnya.
Secara berkala warga mengumpulkan dan menjual sampah-sampah kering tersebut. Sedangkan sampah rumah tangga langsung dibuang ke TPS. Meski baru mengurangi sampah kering, dampaknya sudah bisa dirasakan warga.
Pengurus bank sampah, Luhur Sisko menuturkan, bank sampah di Kelurahan Brotonegaran ini ada sejak tahun 2015. Sampah-sampah kering seperti botol bekas minuman, kardus maupun lainnya ada yang dikreasikan menjadi barang yang berguna.

“Ada yang dibuat wadah pensil, celengan dan tempat lampu,” jelasnya kepada Cendana News, Rabu (20/9/2017).
Bank sampah ini berawal dari keikutsertaan dalam lomba desa, semenjak itu warga berinisiatif menjual sampah kering ke bank sampah. Bahkan dalam satu bulan bisa mencapai satu kuintal sampah kering.
“Tapi sekarang ada juga warga yang menjual sampahnya ke tukang rongsokan,” cakapnya.
Luhur menambahkan untuk satu kilogram sampah bekas gelas minuman dihargai Rp4-5 ribu, botol bekas minuman dihargai Rp2-2,5 ribu, dan yang paling mahal tembaga (kabel) dihargai Rp15 ribu.
“Harga yang dipatok tergantung kondisi barangnya, kotor atau bersih,” tukasnya.
Menurut Luhur, kesadaran warga akan kebersihan lingkungan sudah baik. Tidak ada lagi sampah menumpuk di rumah-rumah warga.