Menteri LHK: 2.145 DAS Kritis, 108 Prioritas Dipulihkan

YOGYAKARTA – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, memprioritaskan pemulihan lahan kritis di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu disebabkan banyaknya DAS yang mengalami kondisi kritis dan harus dipulihkan.

Menteri LHK Siti Nurbaya, menyebut dari sebanyak 17.000 DAS yang ada di Indonesia, ada sebanyak 2.145 DAS yang harus dipulihkan. Sementara sebanyak 108 DAS merupakan prioritas. Namun besarnya dana yang dibutuhkan menjadi kendala tersendiri bagi upaya pemulihan.

“Beberapa tahun terakhir, ada 15 DAS prioritas yang kita tangani, karena masuk dalam program rencana 5 tahun. Yang penting kita tangani dulu, tidak tahu nanti selesai atau tidak, tergantung kondisi lapangan,” katanya dalam Seminar Nasional Pengelolaan Pesisir dan Daerah Aliran Sungai di UGM, Selasa (26/9/2017).

Di antara DAS prioritas yang ditangani itu sebagian berada di kawasan Pulau Jawa yakni DAS Brantas, Serayu, Solo, Citarum, Culiwung, hingga Cisadane. Menurut Menteri LHK, kerusakan DAS berdampak pada terjadinya bencana lingkungan, baik banjir, longsor hingga kekeringan.

Karena itu pengelolaan DAS menurutnya harus dilaksanakan secara holistik, terintegrasi, terencana, tematik, dan spasial. Selain itu menurutnya pengelolaan DAS harus juga dilakukan dengan pengembangan wilayah. Termasuk juga tidak boleh terdistorsi dengan hal lain.

“Pengelolaan DAS harus menumbuhkan pusat pertumbuhan wilayah. Harus ada konfigurasi bisnis baru,” katanya.

Lihat juga...