LIPI Dorong Penguatan Nilai Ubi Kayu Indonesia

BOGOR – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui Pusat Penelitian Bioteknologi berupaya mendorong peran riset dan kebijakan untuk penguatan rantai nilai ubi kayu Indonesia.

Upaya mendorong peran riset dan kebijakan penguatan rantai nilai ubi kayu Indonesia dibahas dalam workshop LIPI yang berlangsung di Cibinong Science Center, Bogor, Jawa Barat, Kamis.

Kepala Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, Bambang Sunarko menyebutkan, LIPI mengemban misi untuk meningkatkan kualitas penelitian pengembangan di bidang pangan, termasuk ubi kayu.

“Ubi kayu kegunaannya sangat besar disertai tingginya produksi ubi kayu di Indonesia,” kata Bambang.

Ia mengatakan, seharusnya pertanian ubi kayu yang besar kegunaannya dijadikan sebagai usaha yang menjanjikan bagi setiap pihak yang terlibat dalam rantai nilai ekonomi ubi kayu Indonesia.

Tapi, lanjutnya, kurangnya inovasi teknologi, luas lahan yang semakin sempit, serta daya saing yang rendah terhadap produk impor, petani kayu pada kenyataannya menghadapi banyak kendala dalam pemrosesan ubi kayu dan tata niaganya.

“Perumusan kebijakan untuk mengatur tata niaga importasi ubi kayu Indonesia diperlukan karena kebebasan impor tela menyebabkan kerugian besar kepada petani singkong karena menjual dengan harga lebih rendah dari seharusnya,” kata Bambang.

Selan itu, lanjutnya, kebijakan pemerintah lainnya untuk meningkatkan produksi dan kualitas produk ubi kayu Indonesia masih perlu direkomendasikan.

“Begitu pula riset dan inovasi teknologi untuk meningkatkan daya saing produk ubi kayu Indonesia juga perlu ditingkatkan supaya petani tidak kembali dirugikan,” kata Bambang.

Lihat juga...