Lelangen Beksan Wujud Pelestarian Tradisi Warisan Luhur

JAKARTA — Penampilan “Lelangen Beksan” Sanggar Padnecwara pada Jumat (8/9/2017) malam di Sasono Langen Budoyo menjadi salah satu bukti bahwa Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta yang didirikan atas prakarsa Ibu Tien Soeharto menjadi wahana pelestarian budaya bangsa.

“Salah satu tujuan utaman didirikanya, supaya TMII bisa bisa menjadi wahana pelestarian budaya bangsa. Oleh sebab itu sejak didirikannya sampai detik ini, TMII senantiasa memberikan ruang kepada komunitas sanggar-sanggar untuk bisa melakukan pelestarian budaya di TMII ini,” ungkap Direktur Budaya TMII, Sulistio Tirtokusumo.

Disebutkan, seni tradisi warisan leluhur, syarat dengan nilai-nilai yang sangat penting bagi upaya pembangunan karakter dan pelestarian budaya bangsa. Bagi Sulistio, seni tradisi itu ibarat sumur yang kalau digali, lalu airnya ditimba justru semakin jernih. Oleh sebab itu, seni tradisi seperti abadi, meskipun seni tradisi yang sudah tersentuh kekinian.

Sementara itu, Pimpinan Sanggar Padnecwara, Retno Maruti menuturkan, Lelangen Beksan merupakan program yang rutin untuk mempergelarkan berbagai tarian lepas, baik karya Padnecwara sendiri maupun karya-karya para pencipta seni tari Jawa lainnya.

Sejalan dengan itu, kata Retno, Lelangen Beksan memang merupakan bagian dari konsep pelatihan seni tari di Padnecwara. Berbagai karya seperti,”Srimpi Lurido Madu” karya PB ke V, Pamungkas disusun oleh S.Ngaliman, misalnya yang pernah dipergelarkan.

“Lelangen Beksan ini hasil proses pembelajaran Padnecwara yang dijalani rutin seminggu sekali setiap hari Minggu sejak tahun 1972 sampai sekarang,” jelas Retno.

Lihat juga...