Labuhan Mandok, Wisata Bahari yang Jarang Dikunjungi
Iwan juga menyebut, dengan lokasi wisata yang terbilang masih alami dirinya masih bisa menyalurkan hobinya memancing sekaligus mengabadikan keindahan alam pantai melalui telepon selulernya untuk diunggah di media sosial. Latar belakang foto berupa tebing tebing, batu-batu hitam serta saat kondisi cuaca cerah diakui Iwan bisa dipergunakan mengabadikan Gunung Krakatau di tengah Selat Sunda.
Meski terbilang bagus, ia berharap destinasi wisata Labuhan Mandok bisa dikelola oleh warga dengan penambahan fasilitas dan akses jalan yang baru sepanjang 300 meter diperbaiki menggunakan paving blok sisanya masih jalan berbatu. Dibandingkan satu tahun sebelumnya, ia menyebut akses masuk dari Jalan Lintas Sumatera dengan jalan hotmix hingga masuk ke pantai dengan jalan paving menjadikan pantai Labuhan Mandok sudah mulai ramai dikunjungi wisatawan setiap akhir pekan.
“Jika dibenahi fasilitasnya dengan sistem karcis masuk dan parkir pastinya akan menjadi sumber pemasukan warga dan bisa untuk membangun fasilitas penunjang wisata di pantai Labuhan Mandok ini”, ungkap Iwan.
Akses masuk ke lokasi wisata yang sementara hanya bisa menggunakan kendaraan roda dua dan mini ATV, yang bisa menjangkau ke lokasi untuk menikmati suasana pantai berbatu dipadukan dengan pasir putih tersebut. Pantai yang semula jarang dikenal dan dikunjungi karena kalah pamor dengan pantai-pantai di pesisir Selat Sunda tersebut bahkan mulai menggeliat mengejar ketertinggalan dan terus bersolek untuk menggaet pengunjung menikmati pesona alamnya yang rupawan.