Labuhan Mandok, Wisata Bahari yang Jarang Dikunjungi

Sebagai sebuah destinasi wisata yang mulai banyak menjadi pilihan bagi wisatawan berbeda dengan pantai lain, pengunjung masih belum dipungut biaya masuk. Namun sebagai lokasi wisata yang merupakan aset milik Desa Kelawi, sebagian masyarakat mulai menyediakan beberapa fasilitas berupa gubuk berteduh dan tempat berjualan. Akses jalan setapak berupa jalan paving blok bahkan baru dibangun pada akhir Agustus 2017 menggunakan dana desa dengan panjang 300 meter dari total 600 meter dari tepi jalan raya menuju tepi pantai.

“Pembenahan sedang dilakukan untuk fasilitas wisata yang layak dengan pembuatan akses jalan dan juga fasilitas penunjang tempat bilas dan istirahat dan gubuk untuk para pemancing yang menginap terutama yang tidak membawa tenda,” terang Ahmad.

Selain wisatawan yang sekedar ingin melepas penat dengan menikmati keindahan alam, deburan ombak dan mengabadikan keindahan alam sebagai objek fotografi sebagian masyarakat, bahkan sengaja datang ke pantai Labuhan Mandok untuk memancing. Penghobi memancing yang ditemui Cendana News salah satunya Iwan, warga Bakauheni yang mengajak serta beberapa kawannya.

Iwan mengaku kerap mendatangi pantai Labuhan Mandok untuk bersantai pada akhir pekan serta menggunakan kesempatan untuk memancing di teluk serta beberapa spot memancing di dekat Pulau Sekepol dengan sistem pancing rawe dan hasilnya kerap dibakar di tepi pantai sembari menikmati suasana kesegaran pantai di bibir Selat Sunda tersebut.

“Kami biasanya menyewa perahu milik nelayan untuk memancing, bahkan terkadang mengajak serta nelayan membawa jaring hasilnya kami beli, asyik bisa berwisata sembari mencari ikan,” beber Iwan dan kawan kawannya.

Lihat juga...