Kaya Manfaat, Petambak Lamsel Pertahankan Mangrove di Pesisir Pantai
LAMPUNG—Puluhan pemilik lahan melakukan budidaya udang vaname dengan sistem tambak tradisional dan semi intensif di pesisir Lampung Selatan, seperti di wilayah Kecamatan Ketapang, Kecamatan Bakauheni.
Mereka melakukan budidaya tambak memanfaatkan air payau di wilayah tersebut dengan mempertahankan tanaman mangrove. Samran, salah satu pekerja salah satu tambak di Dusun Keramat Desa Sumur Kecamatan Ketapang menyebut tanaman mangrove tetap dipertahankan oleh para petambak untuk melindungi tambak yang dimiliki dari terjangan angin dan gelombang yang bisa mengakibatkan abrasi.
Samran juga diminta oleh pemilik tambak untuk menanam bibit mangrove pada saluran sungai untuk sumber air tawar serta masuknya air laut yang menjadi air payau sebagai media budidaya udang vaname. Penanaman mangrove dan mempertahankan yang sudah tumbuh sekaligus bermanfaat menahan longsor tanggul tanggul tambak yang banyak terdapat di wilayah pesisir pantai tersebut.
“Bentangan tanaman mangrove selain memiliki fungsi untuk penahan angin dan gelombang bagi lahan tambak sekaligus sebagai pelindung alami perkampungan warga yang tinggal di pesisir pantai,” ungkap Samran saat ditemui Cendana News, Senin (11/9/2017).
Sebagai nelayan di wilayah tersebut ia menyebut sepadan pantai yang banyak ditumbuhi oleh berbagai jenis tanaman mangrove sekaligus menjadi habitat alami kepiting bakau serta ikan ikan lain yang banyak ditangkap nelayan sekitar dengan sistem perangkap bubu bambu dan juga jaring.
Keberadaan mangrove bahkan memiliki sisi positif bagi warga saat musim angin timur dan angin barat bisa menjadi penahan laju angin yang melindungi perkampungan nelayan pesisir pantai di wilayah tersebut.