Kantor KPUD Depok Jadi ‘Padepokan’
Ruang terakhir atau keempat adalah ruang audiovisual. Ruang Rapat KPU ini disulap jadi home theatre untuk pemutaran film dokumeter tentang pemilu.
Komisioner KPU Kota Depok, Nana Shobarna, mengatakan, di tengah keterbatasan kantor, juga tidak ada anggaran lagi, akhirnya sulap kantor menjadi Padepokan Pintar Pemilu.
“Pas pintu masuk ada perpustakaan mini, masuk ruang tengah di dalam ada informasi terkait penyelenggaraan, sejarah pemilu, ada juga maket TPS, permainan ular tangga demokrasi. Selanjutnya ruangan audio visual, ketika ada pengunjung ruang ini kita sulap jadi teater mini. Kita putar film sejarah pemilu,” jelas Nana sembari kelilingi ruangan Papinlu, Kamis (7/9/2017).

Terkait nama padepokan, menurut Nana, KPU Daerah diberi kewenangan untuk memberikan nama. “Itu kan sebenarnya program KPU pusat, membuat Rumah Pintar Pemilu (RPP) di setiap kabupaten/kota. Daerah dipersilahkan untuk memberikan nuansa muatan lokal, local wisdom,” imbuhnya.
Ditambahkan Nana, Depok ini masuknya Jawa Barat tapi lebih ke Betawi. “Kami berpikir, apa nih kita namanya. Disepakatilah padepokan. Dan itu, sejalan dengan nama Kota Depok. Jadi, itu hanya sebagain dari kreasi kita,” ujarnya.
Ketika Papinlu diresmikan, komisioner KPU RI Wahyu Setiawan mengatakan, bahwa rumah pintar pemilu yang dibangun untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam setiap penyelenggaraan pemilu di Kota Depok. Untuk meningkatkan partisipasi tersebut, KPU membuat program sosialisasi dan pendidikan pemilih, terutama dibangunnya rumah pintar pemilu.