Warga Sukabaru Integrasikan Ternak, Budidaya Ikan dan Sayuran di Lahan Sempit

Pasca sebagian lahan terimbas tol dengan akibat warga mengalami kekurangan lahan bekas bekas galian pembuatan batu bata tersebut dijadikan kolam ikan yang sebagian ditabur ikan lele dan nila.

Menebar ikan lele sebanyak 1000 ekor pada beberapa kolam diakuinya dijadikan pekerjaan sambilan sebagai petani padi dan pekebun pisang sekaligus memelihara ternak kambing jenis kambing kacang. Ternak kambing tersebut diakuinya cukup membantu perekonomian keluarganya terutama sebagai investasi yang bisa dijual sebagai kebutuhan untuk biaya sekolah anak anaknya.

Ia bahkan menyebut menjelang Hari Raya Idul Adha sebanyak tiga ekor kambing miliknya sudah dipesan oleh warga lain untuk dipergunakan sebagai hewan kurban dengan harga sekitar Rp2,5 juta per ekor dan akan dipergunakannya untuk merenovasi rumah. Sumber pakan yang mudah diperoleh diakuinya menjadi sektor pendukung bagi usaha peternakan yang bisa menjadi tabungan para petani.

Warga lain yang memanfaatkan lahan sempit dan pemanfaatan barang bekas diantaranya Hardi, warga Dusun Buring yang hanya memiliki lahan sempit sengaja mengumpulkan bekas bekas bungkus semen yang dibuang setelah proses pembuatan jalan rigid di desanya.

Bungkus semen yang dibuang tersebut sengaja dikumpulkan selanjutnya ia mengumpulkan kotoran ternak kambing yang dicampur dengan pupuk kompos yang selanjutnya dipergunakan sebagai media tanam sayuran jenis sayur sawi,terong serta tanaman sayuran lain.

“Sampah sisa bungkus semen saya manfaatkan untuk menanam berbagai jenis sayuran karena saya hanya memiliki lahan yang terbatas di samping rumahnya,” ungkap Hardi.

Pemanfaatan lahan sempit dengan penanaman sayuran tersebut menurut Hardi membantu keluarganya dalam pemenuhan kebutuhan akan sayuran tanpa harus membeli yang bisa mengurangi pengeluaran untuk membeli sayuran.

Lihat juga...