Usaha Rumahan Makanan Tradisional Ana Jangkau Luar Daerah
LAMPUNG — Ketersediaan bahan baku pembuatan makanan tradisional terbuat dari hasil pertanian di wilayah Kecamatan Ketapang seperti jagung, pisang dan singkong masih dimanfaatkan oleh warga setempat sebagai sumber mata pencaharian.
Ana (50), salah satu warga Dusun 1 Desa Karangasari Kecamatan Penengahan menyebut memulai usaha pembuatan berbagai jenis makanan tradisional sejak 2001. Dia memproduksi mangleng, marning, opak singkong, keripik sukun, keripik pisang yang sebagian dijual di sejumlah rumah makan dan warung warung melalui proses pemesanan.
Ana mengaku membuat makanan tradisional dengan sistem pesanan untuk oleh-oleh yang dijual sejumlah toko di sepanjang Jalan Lintas Sumatera.
Awalnya Ana memiliki sebanyak lima karyawan bahkan mampu memproduksi bahan baku singkong, pisang dan jagung hingga berkuintal kuintal. Produksi makanan tradisional rumahan tersebut bahkan sudah merambah wilayah Serang Provinsi Banten untuk dijual ke terminal dan pelabuhan oleh beberapa pedagang asongan.
“Awalnya usaha pembuatan makanan tradisional yang saya miliki ada di Desa Pasuruan dan terus berkembang pesat namun akibat modal pinjaman dan rumah sebagai agunan dan gagal bayar membuat rumah disita bank dan kini saya membeli rumah,” ungkap yang ditemui Cendana News di Desa Karangsari Kecamatan Penengahan, Selasa (22/8/2017)
Sempat sukses dengan omzet jutaan rupiah membuatnya bisa memproduksi berbagai makanan tradisional dan memperluas jangkauan pemasaran ke sejumlah warung dan mempekerjakan beberapa pegawai untuk mendistribusikan makanan tradisional hasil olahannya.
Hanya saja dengan semakin banyaknya usaha sejenis dan persaingan produsen makanan tradisional membuat usaha yang dijalaninya pernah mengalami bangkrut bahkan dirinya terpaksa pindah dan memulai usaha dari awal.