WASHINGTON – Anak-anak yang bisa tidur lebih banyak menghadapi resiko lebih rendah untuk terserang diabetes tipe 2. Demikian hasil satu studi baru yang disiarkan pada Selasa (15/8) di satu jurnal AS.
“Untuk orang dewasa, tidur terlalu banyak atau kurang tidur berkaitan dengan penumpukan lemak dan diabetes tipe 2. Pada anak-anak, lebih banyak tidur telah dikaitkan dengan tingkat kegemukan yang lebih rendah, tapi penelitian mengenai faktor resiko diabetes tipe 2 jarang dilakukan”, kata The Journal of Pediatrics.
Untuk meneliti kemungkinan adanya hubungan, para peneliti menganalisis pengukuran tubuh, hasil sampel darah dan data pertanyaan dari 4.525 anak dari berbagai etnik, yang berusia 9-10 tahun di Inggris.
“Mereka mendapati anak-anak yang tidur lebih lama memiliki bobot tubuh lebih rendah dan kandungan massa lemak juga lebih rendah. Rentang waktu tidur juga sangat berbanding terbalik berkaitan dengan insulin, ketahanan insulin dan gula darah”, kata para peneliti tersebut, sebagaimana dikutip Xinhua –yang di Jakarta, Rabu (16/8/2017), malam.
Profesor Christopher Owen, yang memimpin penelitian itu di University of London, St. George, dalam satu pernyataannya mengatakan, jika temuan ini menunjukkan peningkatan rentang waktu tidur dapat memberi pendekatan sederhana bagi pengurangan kandungan lemak tubuh dan resiko diabete tipe 2 sejak awal kehidupan.
“Potensi manfaat yang berkaitan dengan peningkatan tidur pada anak-anak mungkin memiliki dampak bagi kesehatan saat anak dewasa,” kata Owen.
Para peneliti tersebut tidak menemukan hubungan antara lamanya tidur dan faktor resiko penyakit jantung dan pembuluh darah, termasuk lemak darah dan tekanan darah.