BALIKPAPAN — Real Estate Indonesia Cabang Balikpapan mencatat rumah murah atau program MBR (Masyarakat Berpengahasilan Rendah) yang menjadi program Pemerintah pada semester I 2017, telah terealisasi sekitar 5 ribu unit.
Ketua REI Balikpapan, Edi Djuwadi menerangkan, pembelian rumah murah atau MBR ini sangat diminati khususnya masyarakat yang belum memiliki rumah dan berpenghasilan rendah. Dengan tingginya permintaan, tak sedikit pengembang yang bangun perumahan menengah ke atas beralih ke MBR.
“Sekarang yang lagi booming itu rumah MBR, apalagi setelah dikunjungi Presiden. Yang merasakan permintaan tinggi atas rumah murah itu, bukan saya saja tapi banyak developer yang merasakannya. Saya saja dalam satu minggu, bisa 300 unit permintaan,” jelasnya di Balikpapan, Rabu (2/8/2017).
Menurutnya, tingginya permintaan karena perekonomian di daerah khususnya Kalimantan Timur kurang menunjukkan perbaikan meskipun ada perubahan, namun belum signifikan.

“Mereka yang terkena PHK dan belum punya rumah pastinya lebih memilih rumah MBR, dan mereka berpenghasilan rendah juga akan memilih MBR. Persyaratan tentu saja lebih ketat karena memang sasarannya bagi mereka yang belum memiliki rumah,” ucapnya.
Ditargetkan hingga akhir tahun 2017 pembangunan untuk wilayah Kalimantan Timur mencapai 12 ribu unit. Dari angka itu, 70 persennya ditargetkan di kota Balikpapan. “70 persennya dari target 12 ribu unit Kaltim itu adalah Balikpapan yang akan bangun,” sebutnya.
Sedangkan pembelian rumah menengah ke atas Edi mengatakan masih ada banyak peminatnya. Namun tidak setinggi permintaannya seperti rumah MBR.