Salak Sleman Siap Diekspor ke Selandia Baru

Maryono mengatakan bahwa dukungan Selandia Baru sebesar Rp2,9 miliar pada tahun 2011 s.d. 2013 kepada petani salak Sleman Prima Sembada melalui “Indonesia Disaster Fund” tersebut berhasil dimanfaatakan oleh anggota asosiasi untuk mendapatkan sertifikasi organik.

“Sejak itu Asosiasi Prima Sembada berkembang dari 300 anggota menjadi 1.400 dan berhasil ekspor salak ke Tiongkok dan Singapura,” katanya.

Pada tahun ini, kata dia, Kedutaan Besar Selandia Baru mendukung kembali Prima Sembada sebesar Rp129.429.000,00 untuk memperbaiki fasilitas pengemasan salak.

“Kami mendapat dukungan dana dari pemerintah Selandia Baru sebesar Rp129.429.000,00 untuk memperbaiki fasilitas ‘packing house’ (rumah pengemasan salak). Renovasi tersebut sebagai upaya peningkatan kualitas pengemasan yang memenuhi standar ekspor ke Selandia Baru. Target kami akhir Agustus ‘packing house’ selesai direnovasi,” katanya.

Asosiasi Salak Sleman Prima Sembada, kata dia, juga telah melaksanakan pelatihan standardisasi mutu salak yang akan ekspor ke Selandia Baru, pelatihan tentang hama dan penyakit yang tidak boleh masuk ke Selandia Baru dan pelatihan audit karantina.

“Peserta pelatihan terdiri atas perwakilan kelompok tani, pengurus Asosiasi Salak Sleman Prima Sembada, dan karyawan ‘packing house’,” katanya. (Ant)

Lihat juga...