JAMBI – Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jambi, mencatat realisasi produksi batu bara setempat mencapai 3,06 juta metrik ton (MT) selama periode semester satu 2017.
“Produksi batu bara pada tahun ini masih berpotensi meningkat seiring membaiknya harga, sehingga perusahaan mulai bergairah produksi kembali,” kata Kepala Seksi Pembinaan dan Pengawasan Pengusahaan Minerba, ESDM Provinsi Jambi, Novaizal Varia Utama di Jambi, Kamis (31/8/2017).
Produksi batu bara yang menjadi sumber daya alam unggulan Provinsi Jambi pada periode tersebut, menurutnya, mengalami peningkatan dari periode yang sama tahun sebelumnya. Harga batu bara saat ini rata-rata menunjukkan tren positif dan bervariasi, tergantung pada kualitas kalori, total moistune, sulfur dan ash fusion temperature.
Harga batu bara dari Batanghari, Muarojambi, Tebo, dan Sarolangun berkisar antara Rp280-360 ribu per ton. Sedangkan untuk harga di wilayah kerja tambang batu bara di Kabupaten Bungo mencapai Rp450-550 ribu per ton.
“Memang harganya berbeda, seperti di Kabupaten Bungo harganya lebih mahal, karena kalori sulfur spesifikasi batu baranya lebih baik,” katanya.
Total realisasi produksi 3,06 juta ton tersebut berasal dari Kabupaten Batanghari sebanyak 588 ribu MT, Kabupaten Muarojambi memproduksi 74 ribu MT dan Kabupaten Kabupaten Tebo memproduksi 417 ribu MT, Kabupaten Sarolangun 1,05 juta MT, dan Kabupaten Bungo 927 ribu MT. (Ant)